SMPN 9 Berharap Ada Tropi Penghargaan Surabaya Eco School Yang Diraih
Surabaya- Program
lingkungan hidup yang telah dijalankan di SMPN 9 dalam upaya mewujudkan
sekolah ramah lingkungan masih belum mencapai target maksimal.
Penyebabnya, kurangnya kepedulian untuk menjalankan program tersebut
secara rutin. Hal ini terlihat saat pembinaan dan pemantauan lingkungan
hidup Surabaya Eco School yang dilakukan Tunas Hijau bersama Eco Mobile Coca-Cola, Rabu (19/10).
Ruwinda
Permatasari, siswa kelas 8, menyatakan bahwa kendala-kendala yang
dihadapi selama menjalankan program lingkungan hidup adalah kurangnya
kesadaran peduli lingkungan. “Selama ini, program yang berjalan masih
setengah-setengah. Semua itu karena kurangnya kesadaran untuk peduli
terhadap lingkungan khususnya untuk membuat SMPN 9 menjadi bersih, indah
dan hijau,” ungkap Ruwinda Permatasari, ketua kader lingkungan.
Ditambahkan Ruwinda Permatasari bahwa
untuk menjalankan program lingkungan hidup Surabaya Eco School yang
bersifat kompetisi dalam mewujudkan sekolah yang bersih, indah dan
hijau, kader lingkungan SMPN 9 akan meluangkan waktu. “Program Surabaya
Eco School adalah modal awal kita untuk menciptakan kesadaran peduli
terhadap lingkungan, dan menjadikan SMPN 9 sekolah yang ramah
lingkungan, bersih, indah dan hijau. Khususnya agar SMPN 9 akan menjadi the best school dalam Surabaya Eco School,” tegas Ruwinda Permatasari.
Sementara
itu, Suwito, guru pendamping kader lingkungan SMPN 9, menyatakan bahwa
dalam menjalankan program Surabaya Eco School ini perlu keterlibatan
seluruh warga sekolah. “Harapan saya untuk program lingkungan hidup
khususnya program Surabaya Eco School yang di gelar oleh Tunas Hijau
bersama pemerintah kota Surabaya ada kerjasama dari seluruh pihak.
Sehingga tidak terkesan terwujudnya program lingkungan hidup tersebut
atas peran satu orang saja,” tutur Suwito.
Kepala SMPN 9 Musthohir pada pembinaan
dan pemantauan ini menyatakan akan memfasilitasi semua program yang
telah direncanakan oleh siswanya. “Demi mewujudkan sekolah yang ramah
lingkungan, saya akan memfasilitasi segala kebutuhan yang diperlukan
oleh para kader lingkungan SMPN 9,” ujar Musthohir.
Mengingat
program Surabaya Eco School dilaksanakan dengan sistem kompetisi,
Musthohir berharap sekolah yang dipimpinnya bisa mendapatkan minimal
satu tropi penghargaan. “Saya berharap SMPN 9 bisa mendapatkan minimal
satu tropi dari lima ratus tropi penghargaan yang disediakan.
Selanjutnya bisa dijadikan motivasi para kader untuk menjadi the best school dengan mendapatkan lebih banyak lagi tropi,” tegas Musthohir.
Surabaya Eco School 2011 adalah program
lingkungan hidup berkelanjutan untuk sekolah-sekolah di Surabaya.
Program yang memadukan kompetisi, pembinaan dan pemantauan ini
diselenggarakan oleh pemerintah kota Surabaya dan Tunas Hijau. Surabaya
Eco School didukung oleh PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, PDAM
Surabaya, ASUS, PT. Dharma Lautan Utama dan Perum Jasa Tirta I. (wira)